Kepemimpinan dalam ISO
Kalau kita mempelajari standar ISO 9001:2015, maka ada satu terminologi terkait Kepemimpinan atau Leadership yaitu pada Prinsip Manajemen Mutu. Standar ISO 9001:2015 memberikan alasan mengapa prinsip ini penting bagi perusahaan
Sebelum kita membahas Prinsip Manajemen Mutu Kepemimpinan, secara utuh ada 7 (tujuh) prinsip yang mendasari keseluruhan persyaratan ISO 9001:2015 yaitu : fokus pelanggan, kepemimpinan, keterlibatan karyawan, pendekatan proses, perbaikan, pembuatan keputusan berdasarkan butkti dan manajemen hubungan.
Jadi keseluruhan persyaratan standar ISO 9001 adalah penjabaran lebih lanjut dari ke 7 prinsip ini. Contohnya Prinsip Fokus Pelanggan dijabarkan dalam klausul 8.2.1 Komunikasi Pelanggan, klausul 9.1.2 Kepuasan Pelanggan dan sebagainya. lalu bagaimana dengan Prinsip Kepemimpinan?
Prinsip Kepemimpinan dijabarkan dalam persyaratan dalam klausul 5 Kepemimpinan.
Klausul ini terdiri dari sub klausul Kepemimpinan dan Komitmen, Kebijakan dan Peran Tanggung Jawab Wewenang Organisasi. Setiap persyaratan ini dimulai dengan kalimat : ‘ Manajemen Puncak’ harus. Ini berarti pimpinan tertinggi perusahaan yang melaksanakan kepemimpinan dalam penerapan ISO 9001. Kata ‘harus’ menjadikan seluruh persyaratan ini wajib dilaksanakan oleh perusahaan.
Dalam standar terbaru ISO 9001 ini ada beberapa indikator yang mencerminkan Kepemimpinan yang diharapkan dalam penerapannya yaitu antara lain : bertanggung jawab atas efektifitas penerapan sistem manajemen mutu. Jadi ini adalah tugas pokok fungsi manajemen puncak, ini yang secara eksplisit dinyatakan bahwa jika ISO 9001:2015 tidak dilaksanakan maka akan menjadi ‘kesalahan’ manajemen puncak.
Manajemen puncak diharuskan membuat suatu pernyataan formal mengenai komitmennya.
Manajemen harus menyatakan kebijakan untuk menjalankan sistem manajemen mutu dan apa yang ingin dicapainya. Pernyataan ini biasa disebut sebagai Kebijakan Mutu. Kebijakan Mutu yang ditetapkan harus sesuai dengan tujuan dan konteks perusahaan. Selain itu Kebijakan Mutu ini harus sejalan dengan arah strategis perusahaan.
Kebijakan Mutu hanya menentukan arah kebijakan sistem manajemen mutu dan belum menetapkan indikator atau ukuran pencapaiannya. Karena itu berdasarkan kerangka kebijakan mutu yang telah ditetapkan maka perusahaan juga harus menetapkan sasaran mutu. Sasaran mutu adalah ukuran atau indikator mutu yang ingin dicapai perusahaan.
Konsultan ISO 9001 akan membantu perusahaan untuk mengkomunikasikan kebiajakan mutu dan memonitor pencapaian sasaran mutu secara periodik. Sasaran mutu ini kemudian diterjemahkan menjadi sasaran operasional di masing-masing Bagian. Masing-masing manajer Bagian harus melaporkan pencapaian sasaran mutu kepada Manajemen Puncak secara periodik. Rapat Tinjauan Manajemen yang dijadwalkan untuk membahas pencapaian sasaran mutu ini untuk mengevaluasi apakah sistem manajemen mutu telah mencapai tujuannya.
Manajemen puncak harus memastikan integrasi persyaratan standar ISO 9001:2015 ke dalam proses bisnis.
Dengan menggunakan pendekatan proses, seluruh persyaratan standar harus tercakup dalam proses bisnis perusahaan. Jika standar ISO 9001:2015 menyatakan adanya pengendalian produk dan layanan dalam bentuk identifikasi dan mampu telusur (klausul 8.5.2) maka manajemen harus memastikan produk dan layananannya mempunyai identifikasi yang unik sehingga memungkinkan mampu telusur terhadap apa yang telah dihasilkan perusahaan.
Tugas penting lainnya dalam terminologi Kepemimpinan ISO adalah mempromosikan peningkatan berkesinambungan. Konsultan ISO 9001 akan membantu perusahaan untuk melakukan perbaikan secara terus menerus. Persyaratan ini lebih lanjut dijelaskan dalam klausul terpisah yaitu klausul terakhir 10.3 yang menyatakan perusahan harus terus menerus memperbaiki kesesuaian, kecukupan dan efektifitas sistem manajemen mutu. Apa lagi penjabaran Kepemimpinan dalam penerapan ISO?
Manajemen puncak diwajibkan untuk menetapkan Tugas Tanggung Jawab dan Wewenang.
Manajemen puncak harus menetapkan secara jelas yang bertanggung jawab terhadap penerapan standar ISO 9001:2015 di setiap bagian. Proses-proses ini harus dipastikan untuk mencapai sasaran keluaran yang diharapkan untuk mencapai kepuasan pelanggan.
Tugas dan tanggung jawab juga harus ditetapkan untuk melaporkan kinerja pencapaian sasaran mutu kepada manajemen puncak dan memastikan seluruh karyawan fokus kepada pelanggan dan memastikan integrasi sistem manajemen mutu tetap terjada pada saat perubahan.
>> Topik Lain Tentang ISO di Konsultan ISO (Homepage)
Leave a Reply