Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001 mewajibkan perusahaan untuk menetapkan prosedur OHSAS 18001 agar organisasi mampu mengendalikan risiko-risiko K3 dan meningkatkan kinerjanya. Konsultan ISO Integrasi memastikan keterpaduan sistem manajemen OHSAS 18001 dengan sistem manajemen ISO 9001 dan ISO 14001 yang telah dimiliki oleh perusahaan. Agar dapat menunjukkan kesesuaian dengan standar OHSAS 18001 berikut ini beberapa prosedur dan tujuannya yang harus dikembangkan oleh perusahaan yang akan mendapatkan sertifikat OHSAS 18001 : Identifikasi bahaya dan penilaian risiko, proses ini bertujuan agar semua potensi bahaya diidentifikasi, dinilai risikonya serta dilakukan upaya pengendalian risiko. Identifikasi peraturan dan persyaratan K3, prosedur ini mempunyai tujuan agar semua peraturan perundangan dan persyaratan lain tentang K3 diidentifikasi, diupdate, dan dikomunikasikan kepada pihak-pihak terkait. Konsultasi dan Komunikasi K3, kegiatan ini untuk memastikan bahwa setiap masalah K3 ditindaklanjuti dengan tindakan perbaikan atau penyelesaian masalah dan informasi-informasi tentang K3 dapat dikomunikasikan ke pihak yang berkepentingan baik ke dalam ataupun ke luar perusahaan. Operasional K3, proses ini dimaksudkan untuk menjadi panduan pengendalian K3 dalam kegiatan operasional pelaksanaan jasa konstruksi yang berisiko tinggi. Kesiagaan dan Tanggap Darurat, prosedur ini bertujuan agar perusahaan senantiasa siap dan tanggap dalam keadaan darurat yang mungkin terjadi. Penanganan Ketidaksesuaian, Insiden dan Kecelakaan, proses ini bertujuan untuk memberikan petunjuk yang sistematis dan terdokumentasi dalam penanganan ketidaksesuaian, insiden dan kecelakaan. Inspeksi Tempat Kerja, aktifitas ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh pengawasan tempat kerja seperti yang ditentukan oleh persyaratan internal maupun eksternal, telah dipenuhi. Change Konsultan ISO OHSAS membantu perusahaan untuk mengembangkan seluruh dokumentasi prosedur OHSAS 18001 yang dipersyaratkan untuk dapat mencapai Sertifikat OHSAS 18001.
Sasaran Mutu Kontraktor
Sasaran Mutu Kontraktor – Dalam penerapan ISO 9001:2015 perusahaan konstruksi wajib menetapkan sasaran mutu. Persyaratan klausul 6.2 standar ISO 9001:2015 ini mewajibkan perusahaan untuk menetapkan sasaran mutu pada fungsi, tingkatan dan proses yang relevan yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu. Sasaran Mutu harus konsisten dengan kebijakan mutu, terukur, memperhitungkan persyaratan yang berlaku, relevan dengan kesesuaian produk / jasa dan dengan peningkatan kepuasan pelanggan. Sasaran Mutu juga harus dipantau, dikomunikasikan dan diperbarui secara periodik. Sasaran Mutu Kontraktor | Konsultan ISO Berikut ini contoh sasaran mutu di perusahaan kontraktor : A. Bagian Marketing Sasaran Mutu : Kelengkapan dokumen proyek kepada Operasi 100% Periode Pengukuran : Setiap bulan per proyek Metode Pengukuran : Jumlah dokumen yang diserahkan dibandingkan jumlah dokumen yang diperlukan Sumber Data : Check List Serah Terima Proyek dari Bagian Marketing ke Bagian Operasi. B. Bagian Operasi Sasaran Mutu #1 : Defect List hasil pemeriksaan bersama pelanggan maksimal 10 per area Periode Pengukuran : Setiap bulan Metode Pengukuran : Jumlah defect list per area Sumber Data : Laporan Defect List Sasaran Mutu #2 : Proyek 100% sesuai waktu yang ditetapkan Periode Pengukuran : Setiap bulan Metode Pengukuran : Tidak ada penalti keterlambatan dan sesuai dengan master schedule Sumber Data : Master Schedule Sasaran Mutu Kontraktor | Konsultan ISO Sasaran Mutu #3 : Proyek sesuai 100% anggaran Periode Pengukuran : Setiap bulan Metode Pengukuran : Jumlah biaya proyek dibandingkan anggaran proyek Sumber Data : Laporan Bulanan Proyek C. Bagian Pembelian Sasaran Mutu : Barang yang dibeli 100% sesuai spesifikasi Periode Pengukuran : Setiap bulan per proyek Metode Pengukuran : Jumlah barang yang sesuai sepesifikasi dibandingkan total pembelian Sumber Data : Purchase Order dan Pemeriksaan kedatangan D. Bagian Sumber Daya Manusia Sasaran Mutu : Program pelatihan tahunan direalisasikan minimal 60% Periode Pengukuran : Setiap tahun Metode Pengukuran : Jumlah pelatihan yang dilaksanakan dalam satu tahun dibandingkan dengan program pelatihan tahunan Sumber Data : Program Pelatihan Tahunan Sasaran Mutu Kontraktor | Konsultan ISO Integrasi Sasaran Mutu harus dilakukan pengukuran pencapaiannya secara periodik. Ketika merencanakan mencapai sasaran mutunya, perusahaan harus menentukan program yang menjelaskan apa yang akan dilakukan, sumber daya apa yang akan diperlukan, siapa yang akan bertanggung jawab, kapan akan selesai dan bagaimana hasilnya akan dievaluasi. Hubungi Change Konsultan : 0812-8604777 untuk penerapan ISO 9001:2015 di Kontraktor
Teknik Audit Internal
Teknik Audit Internal – Dalam melakukan audit internal, seorang auditor mempunyai tugas untuk mengumpulkan fakta tentang penerapan Sistem Manajemen. Untuk dapat melakukan tugasnya seorang auditor harus melakukan tiga teknik audit berikut yang dapat membantunya mengumpulkan bukti-bukti penerapan. Teknik Audit Internal | Konsultan ISO 1. Describe (Menjelaskan) Auditor meminta auditee untuk menjelaskan proses yang ada di area kerjanya. Bagaimana proses dilaksanakan mulai dari input sampai dengan output. Apa saja tahap pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan persyaratan mutu dapat dipenuhi. Dengan menggunakan teknik ini maka auditor dapat menyimpulkan apakah auditee memahami prosedur dan proses yang dilaksanakannnya. Auditor melakukan wawancara dengan auditee untuk mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan. Auditor mengajukan pertanyaan terbuka yang menyebabkan auditee harus menerangkan proses dengan rinci. Karena tujuan pelaksanaan audit untuk mengumpulkan bukti-bukti penerapan, maka auditee yang harus lebih banyak berbicara dibandingkan dengan auditor. Auditor menuliskan semua informasi yang didapat dalam kertas kerja check list auditor. Konsultan ISO | Teknik Audit Internal 2. Demostration (Memperagakan) Pada saat audit, auditor dapat meminta auditee untuk memperagakan proses yang dilaksanakannya. Auditor dapat mengujungi area kerja untuk menyaksikan pelaksanaan proses. Melihat secara langsung pelaksanaan proses sangat penting untuk auditor untuk dapat menyimpulkan apakah prosedur telah diterapkan secara efektif. Auditor membandingkan kesesuaian pelaksanaan proses dibandingkan dengan apa yang dijelaskan dalam dokumentasi. Apabila ada penerapan yang tidak sesuai, maka dapat menjadi temuan ketidaksesuaian. Temuan ketidaksesuaian dapat terjadi terhadap pemenuhan persyaratan standar atau juga penyimpangan terhadap prosedur yang telah ditetapkan. Auditor harus mengumpulkan fakta dengan lengkap sebelum menerbitkan Laporan Ketidaksesuaian. Teknik Audit Internal | Konsultan ISO 3. Documentation (Dokumentasi) Teknik ini digunakan oleh auditor untuk meninjau kecukupan dokumen dan rekaman. Dalam ISO 9001:2015 disebut sebagai Informasi terdokumentasi. Dalam prosedur biasanya disebutkan rekaman apa saja yang dihasilkan dalam pelaksanaan proses. Auditor harus memeriksa kelengkapan rekaman proses, bagaimana cara penyimpanannya, lama masa simpan dsb. Dalam standar ISO 9001 rekaman atau informasi terdokumentasi ini adalah bukti obyektif yang menunjukkan bahwa Sistem Manajemen telah diterapkan secara efektif. Auditor harus mencatat seluruh rekaman yang diperiksa dalam pelaksanaan audit secara lengkap dan akurat apabila apabila menjadi temuan ketidaksesuaian. Konsultan ISO Integrasi | Teknik Audit Internal Auditor Internal dapat menggunakan tiga teknik audit internal ini untuk dapat melaksanakan tugasnya memastikan Sistem Manajemen telah diterapkan secara efektif dan telah sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan manajemen.