Tugas Karyawan Dalam Penerapan ISO | Konsultan ISO. Dalam penerapan ISO ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar sistem manajemen dapat diterapkan secara efektif. Standar ISO 9001:2015 mensyaratakan peran, tugas dan wewenang harus ditetapkan dalam perusahaan. Apa saja peran, tugas dan wewenang karyawan dalam penerapan ISO? Mampu menjelaskan tugas dan kewenangannya dalam melaksanakan proses. Tugas dan kewenangan ini harus sesuai dengan Prosedur dan Instruksi Kerja yang telah ditetapkan oleh Manajemen. Konsultan ISO akan memastikan setiap jabatan yang khususnya mempengaruhi mutu produk dan layanan memiliki Uraian Tugas dan Kewenangan yang menjadi persyaratan ISO 9001:2015 klausul 5.3. Mengetahui rekaman apa saja yang dihasilkan dalam suatu proses. Rekaman mutu merupakan bukti obyektif yang menunjukkan efektifitas penerapan Sistem Manajemen. Konsultan ISO akan mendaftar seluruh rekaman dalam Daftar Rekaman yang harus dipelihara dan disimpan sesuai dengan persyaratan Informasi Terdokumentasi ISO 9001:2015 klausul 7.5. Memastikan produk dan layanan telah sesuai dengan kriteria mutu. Hasil pemeriksaan mutu harus disimpan dengan baik untuk membuktikan kesesuaian mutu produk dan layanan. Konsultan ISO akan memastikan perusahaan menerapkan klausul 8.5.1 ISO 9001:2015 Pengendalian Produksi dan Penyediaan Jasa secara efektif dalam memastikan pelaksanaan kegiatan pemantauan dan pengukuran pada tahapan yang telah ditentukan. Memahami persyaratan pelanggan yang terkait tugas dan tanggung jawabnya. Karyawan mempunyai informasi terkait persyaratan pelanggan dan kriteria mutu produk dan layanan yang harus dipenuhi. Konsultan ISO akan memastikan persyaratan ISO 9001:2015 klausul 8.2 Persyaratan Produk dan Jasa dikomunikasikan ke seluruh Bagian yang terkait untuk dapat mencapai kesesuaian mutu sesuai persyaratan Pelanggan. Merekam data yang dibutuhkan untuk mengukur pencapaian sasaran mutu. Setiap Bagian harus melaporkan pencapaian Sasaran Mutu kepada Manajemen secara periodik. Monitoring pencapaian sasaran mutu ini harus dihitung berdasarkan data kinerja mutu operasional di lapangan. Konsultan ISO akan membantu menetapkan program dan metode pengukuran pencapaian sasaran mutu sesuai dengan persyaratan ISO 9001:2015 klausul 6.2.1 Mutu merupakan tugas seluruh karyawan, karenanya Konsultan ISO akan melakukan sosialisasi tugas karyawan dalam penerapan ISO yang akan menentukan tingkat efektifitas penerapan Sistem Manajemen. Konsultan ISO Integrasi | Tugas Karyawan Dalam Penerapan ISO
Apa Saja Temuan Kebijakan Mutu
Apa Saja Temuan Kebijakan Mutu | Konsultan ISO Kebijakan Mutu adalah sebuah dokumen pernyataan formal dari Manajemen Puncak sebuah perusahaan mengenai komitmennya mengelola mutu produk dan layanan. Dalam standar ISO 9001:2015 persyaratan ini dinayatakan dalam klausul 5.2.1. Apa saja temuan kebijakan mutu yang sering ditemukan oleh Auditor? Berikut ini beberapa diantaranya : Kebijakan Mutu belum ditetapkan. Hal ini merupakan temuan yang bersifat major dimana Manajemen Puncak belum menetapkan kebijakan mutu. Karena di dalam standar ISO 9001 ada kata ‘shall’ yang artinya ‘harus” maka perusahaan sebaiknya menetapkan terlebih dahulu salah satu dokumen wajib standar ISO 9001:2015 ini dalam pengembangan dan penerapannya di perusahaan. Kebijakan Mutu belum sesuai dengan Sasaran Mutu. Dalam standar ISO 9001:2015 dinyatakan bahwa kebijakan mutu menyediakan kerangka untuk menetapkan sasaran mutu. Hal ini berarti kebijakan mutu yang telah ditetapkan harus didukung dengan sasaran mutu yang terukur untuk memastikan pencapaian kebijakan mutu. Contoh dalam kebijakan mutu menyebutkan komitmen untuk mencapai kepuasan pelanggan, maka dalam sasaran mutu menjelaskan tingkat capaian atau kinerja mutu yang ditargetkan, misalnya mencapai indeks kepuasan pelanggan 3,5. Temuan kebijakan mutu lainnya adalah belum adanya komitmen untuk memenuhi peraturan yang berlaku. Dalam standar ISO 9001:2015 dipersyaratkan bahwa kebijakan mutu harus mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan yang berlaku. Dalam ruang lingkup standar ISO 9001:2015 dijelaskan bahwa persyaratan ini terdiri dari persyaratan pelanggan dan undang-undang serta peraturan yang berlaku. Dalam catatan 2 ruang lingkup dinyatakan bahwa persyaratan undang-undang dan peraturan yang berlaku dapat dinyatakan sebagai persyaratan hukum. Perusahaan diharapkan mempunyai Daftar Dokumen Eksternal yaitu daftar peraturan dan undang-undang yang berlaku terkait bidang industrinya untuk dapat memenuhi persyaratan ini. Temuan kebijakan mutu yang sering ditemukan adalah perihal mengkomunikasikan kebijakan mutu agar dipahami oleh karyawan dan pihak terkait. Perlu dinyatakan metode yang digunakan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan kebijakan mutu ini, seperti misalnya menempatkan kebijakan mutu di tempat-tempat strategis agar dapat dibaca oleh karyawan maupun pihak terkait lainnya. Sosialisasi kebijakan mutu juga harus dilaksanakan sehingga karyawan dapat memahami dan melaksanakan kebijakan mutu. Kebijakan mutu adalah salah satu dokumen wajib ISO 9001:2015 yang harus sesuai dengan tujuan dan konteks perusahaan dalam mendukung keputusan strategis untuk mengelola mutu produk dan layanan. Temuan Kebijakan Mutu | Konsultan ISO Integrasi
Organisasi Standarisasi Internasional (ISO)
Organisasi Standarisasi Internasional (ISO) yang berpusat di Jenewa, Swiss telah berdiri selama 70 tahun sejak para delegasi dari 25 negara pertama kali bertemu di London, Inggris. Setahun kemudian organisasi ini secara resmi dibentuk. Saat ini ada 162 anggota yang merupakan badan nasional standarisasi dari masing-masing negara mempunyai kewajiban dan hak yang sama dalam menetapkan standar. Standar yang diharapkan memberikan pengaruh positif dalam dunia bisnis dan teknologi. Standar ISO memberikan persyaratan untuk memastikan produk dan layanan memiliki mutu, aman dan dapat diandalkan. Standar ini dikembangkan oleh tenaga ahli yang merupakan perwakilan dari pemerintah dan pihak terkait yang tergabung dalam Komite Teknis. Komite Teknis yang menangani standar ISO 9001 yaitu Komite Teknis ISO/TC 176 Manajemen Mutu dan Jaminan Mutu. Komite ini dibentuk tahun 1974 untuk mengembangkan standar Manajemen Mutu baik secara umum maupun untuk sektor yang spesifik. Komite Teknis (TC) ini terdiri dari Sub Komite (SC) dan Juga Kelompok Kerja (WG). Standar ISO 9001:2015 menjadi tanggung jawab langsung dari TC 176/SC 2. Standar Sistem Manajemen Mutu ini diperuntukkan untuk perusahaan yang ingin menghasilkan produk dan jasa yang secara konsisten memenuhi persyaratan mutu, pelanggan dan peraturan terkait. Standar ISO 9001:2015 terkait langsung dengan kepuasan pelanggan dan peningkatan sebagai tujuan eksternal dan internal apabila standar ini dapat diterapkan secara efektif di dalam perusahaan. Karena sifatnya yang generik membuat standar ISO 9001 dapat diterapkan di berbagai macam industri. Dalam menerapan standar ISO 9001:2015 perusahaan dapat mengacu kepada beberapa standar lain yang terkait, salah satunya adalah ISO 19011 Petunjuk untuk Audit Sistem Manajemen. Standar ini memberikan petunjuk bagaimana melakukan audit sistem manajemen untuk memberikan masukan mengenai efektifitas penerapan Sistem Manajemen di dalam perusahaan. Standar ISO 19011 juga menjelaskan kompetensi auditor yang terlibat dalam pelaksanaan audit sistem manajaemen. Pelaksanaan audit sistem manajemen harus memberikan nilai tambah dan masukan bagi penerapan sistem manajemen. Dalam umurnya yang sudah mencapai 70 tahun, Organisasi Standarisasi Internasional (ISO) telah menerbitkan 21580 standar dan akan terus mempublikasikan standar untuk menghadapi tantangan masa depan di bidang industri dan perdagangan dunia dalam rangka meningkatkan mutu, keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan. Bayangkan dunia tanpa standar! Thank You for Reading Our Article >> Back To Konsultan ISO